Counter

Followers

Minggu, 01 Juni 2014

MAKALAH NUULUL QUR'AN

KATA PENGANTAR

            Hanya lafadz Alhamdulillah yang terlebih utama kami lantunkan, puja dan puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul NUZULUL QURAN. Salawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang semilir keimanan.
            Tujuan penulisan makalah ini adalah tidak lain dan tidak bukan untuk lebih mengkaji dan memperdalam pengetahuan kita tentang kitab suci Al-Qur’an yang menjadi pedoman untuk semua  umat manusia di muka bumi selama ini. Dalam makalah ini kami dari kelompok tiga akan membahas tentang terjadinya Nuzulul Qur’an yaitu peristiwa turunya Al-Qur’an.
            Meskipun demikian kami mengakui bahwa apa yang kami sajikan kedalam makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik dan saran dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya, jikalau di dalam makalah ini terdapat kebenaran dan kegunaan, semua itu berasal dari Allah Subhanahu Wata’ala sebaliknya, kalau di dalamnya terdapat kekurangan dan ketidak smpurnaan semuanya itu karena kekurangan dan keterbatasan kami sendiri. .H.ISLAHUDIN,MA yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengkaji materi ini, semoga kesediaan tersebut mendapat berkah dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT,
            Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak.
                                                            


                                                                                              Mataram,07 Oktober 2013
                                                                                                            penyusun

                                                                                                            ( Kelompok 3)


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii           
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... iv
A. Latar Belakang.......................................................................................... 4           
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 5
C. Tujuan Pembahasan................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-qur’an................................................................................. 6
B. Fenomena Wahyu...................................................................................... 6
C. Pengertian Nuzulul Qur’an........................................................................ 7
                      D. Periodisasi Turun Nya Al-Qur’an............................................................. 11
E. Hikmah Diturunkan Nya Al-Qur’an Secara Beangsur-angsur................... 11

BAB III PENUTUPAN
BAB IV KESIMPULAN....................................................................................... 12
















                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         

                                                            BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

        Dalam mempelajari ilmu Al-Quran, ada beberapa hal yang penting untuk dipelajari dan salah satunya adalah bagaimana Al-Quran diturunkan dan bagaimana Al-Quran itu dibukukan pada masa khulafaur Rasyidin. Karena dengan mengetahui bagaimana proses pengumpulan Al-Qur’an kita dapat mengerti bagaimana usaha-usaha para sahabat untuk tetap memelihara Al-Quran.
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslim dan menjadi sumber ajaran islam yang pertama dan utama yang harus diimani dan diaplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan didunia dan di akhirat. Karena itu, tidaklah berlebihan jika selama ini kaum muslim tidak hanya mempelajari isi dan pesan-pesannya, tetapi juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga autentisitasnya. Upaya itu telah dilaksanakan sejak nabi Muhammad SAW masih berada di makah dan belum berhijrah ke madinah hingga saat ini. Dengan kata lain upaya tersebut telah mereka laksanakan sejak Al-Qur’an diturunkan hingga saat ini.
Jika hakikat Al-Qur’an sudah terjawab maka akan muncul pertanyaan lain, bagaimana Al-Qur’an diturunkan dan bagaimana pula pendapat ulama menyikapi hal tersebut. Munculnya pertanyaan-pertanyaan serupa itu wajar saja karena ada dua macam ayat yang membicarakan tentang turunnya Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut terdapat dalam surat Al-Qadar ayat 1, dan surat Ad-Dhukan ayat 3. Masing-maisng ayat tersebut berbunyi:


Artinya:
“Sungguh telah kami turunkan Al-Qur’an di malam Lailatul Qodar”
Ayat yang pertama sering diperingati oleh umat islam pada tanggal 17 Ramadhan.
Ayat kedua diyakini oleh mayoritas umat islam adalah malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Jika demikian halnya, kelihatannya ayat yang kedua diatas adalah ayat penengah, artinya bahwa kedua ayat tersebut tidak ada permasalahan. Yang jelas bahwa Al-Qur’an duturunkan pada bulan yang penuh berkah, yaitu bulan Ramadhan. Sedangkan, proses turunnya Al-Qur’an disebut Nuzulul Qur’an.

B.     Rumusan Masalah.
1.      Apakah pengertian Al-Qur’an itu?
2.      Bagaimana hubungannya dengan fenomena wahyu?
3.      Apakah pengertian Nuzulul Quran ?
4.      Kapan berlangsungnya proses penurunan Al-Qur’an?
5.      Apakah hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur?


C. Tujuan Pembahasan.
1. Menjelaskan pengertian Al-Qur’an.
2. Menjelaskan hubungan Al-Qur’an dengan fenomena wahyu.
3. Menjelaskan pengertian Nuzulul Qur’an.
4. Menjelaskan proses penurunan Al-Qur’an.
5. Menjelaskan hikmah diturunkanya Al-Qur’an secara berangsur-angsur.















BAB II
PEMBAHASAN


A.                Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi (bahasa) Al-Qur’an berarti bacaan karena makna tersebut diambil dari kata qaraah, yaitu bentuk masdar dari kata qara. Sedangkan secara terminology Al-Qur’an sudah banyak diberikan pengertian oleh mufassir.
            Ali Ash-Shobuni menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang mu’jiz, diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril yang tertulis dalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, menjadi ibadah bagi yang membacanya, diawali dari surah Al-Fatihah dan di akhiri dengan surah An-Nas. Untuk dapat dengan mudah membedakannya dengan wahyu, sedikit tentang wahyu disajikan berikut ini.
B.                 Fenomena Wahyu

       1.      Pengertian
Wahyu secara etimologi / Bahasa berarti petunjuk yang diberikan dengan cepat. Cepat artinya dating secara langsung kedalam jiwa tanpa didahului jalan pikiran dan tidak duketahui oleh seorangpun.
Jika dilihat secara jelas makna-makna wahyu tersebut dapat berarti
          Ilham yang sudah merupakan fitrah bagi manusia, sebagaimana wahyu yang diberikan kepada ibu nabi Musa As yang berbunyi:
(QS Al-Qashash ayat 7)


Artinya:Dan kami ilhamkan kepada ibunya Musa ,”susuilah dia (Musa),dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil).Dan janganlah engkau takut dan jangan(pula) bersedih hati ,sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu,dan menjadikannya salah seorang rasul”.
Jika diambil makna wahyu itu dari bentuk masdarnya maka wahyu berarti petunjuk Allah yang diberikan kepada seseorang yang dimuliakan-Nya secara cepat, dan tersembunyi. Subhi Sholih menyatakan bahwa wahyu adalah pemberitahuan yang bersifat goib, rahasia, dan sangat cepat.
Dari makna diatas dapat dipahami bahwa wahyu adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi dan atau rasul secara rahasia dan sangat cepat.

  2.      Cara Penurunan Wahyu
Wahyu yang diturunkan kepada Rasul atau nabi secara rahasia dan sangat cepat itu bervariasi. Dari variasi itu terbagi pada dua kelompok besar, yaitu melalui perantara Malaikat Jibril dan langsung tanpa perantara.

a.       Melalui perantara Malaikat
Wahyu yang diturunkan dengan cara ini yang terkenal ada dua yaitu:

1.      Jibril mrnampakkan wajahnya dan bentuknya yang asli. Cara seperti ini terjadi ketika Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama, surah al alaq ayat 1-5.
2.      Jibril menyamar seperti seorang laki-laki yang berjubah putih. Misalnya ketika Nabi Muhammad menerima wahyu tentang imam, islam, ihsan, dan tanda-tanda hari kiamat.
b.      Tanpa Perantara Malaikat ( Langsung )
1.    Melalui mimpi yang benar, misalnya ketika turun wahyu surah al kautsar ayat 1-3.
Contoh lain adalah wahyu tentang penyembelihan Ismail oleh ayahnya, Ibrahim,       yang diuraikan dalam surah al shaffat ayat 101-112

2 .    Allah berbicara langsung
Adapula yang menyatakan bahwa cara ini adalah turunnya wahyu melalui balik hijab. Misalnya wahyu Allah kepada Nabi Musa yang diceritakan dalam Alquran surah Al-A’rof ayat 143 dan An-Nisa ayat 164.
Artinya:Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya , Musa berkata,”Ya tuhan ku, tampakkanlah (diri mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.”(Allah) berfirman,”Engkau tidak akan sanggup melihat ku, namun lihatlah kegunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat ku.”Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungannya)kepada gunung itu ,hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan.setelah musa sadar,dia berkata,”Maha suci Engkau, aku bertobat kepada engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman”.

         Contoh lain adalah wahyu yang diterima Nabi Muhammad pada malam isra dan mi’raj tentang perintah sholat lima waktu. Menurut al-Qathan cara seperti ini tidak didapati satu ayat pun dalam Alquran.
Cara yang lain lagi adalah seperti gemercikan lonceng. Menurut jumhur ulama cara tersebut termasuk yang melalui perantara malaikat. Namun contohnya belum didapati.

C.    Pengertian Nuzulul Qur’an
Nuzulul Qur’an yang secara harfiah berarti turunnya al-qur’an adalah istilah yang merujuk pada peristiwa penting terjadinya penurunan wahyu Allah swt pertama kepada junjungan nabi dan rasul terakhir agama islam yakni nabi Muhammad saw. Ramadhan adalah bulan di turunkannya al-qur’an. Turunnya al-qur’an dari Allah swt kepada Rasulullah saw di peringati umat muslim setiap tanggal 17 ramadhan. Menurut bahasa ,kata al-qur’an adalah bentuk isim masdar dari kata kerja iqro yang berarti bacaan . “Quran” menurut pendapat yang paling kuat seperti yang di kemukakan Dr.subhi Al Salih berarti”bacaan” asal kata “qara’a”.Kata al-thqur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru’ (di baca). Karna al-qur’an bukan saja harus di baca oleh manusia , tapi juga karna dalam kenyataannya yang selalu di baca oleh setiap insan yang mencintai nya . Baik pada waktu shalat maupun di luar shalat(1).di dalam al-qur’an sendiri ada pemakaian kata “Qur’an dalam arti demikian sebagai tersebut dalam ayat 17,18 surah (75) Al-Qiyaamah :

إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ(17)
فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ(18)
Artinya: sesungguhnya atas tanggungan kami lah mengumpulkan nya(di dada mu) dan (membuat mu pandai) membacanya (17).
Apabila kamu telah selesai membacakan nya maka ikuti lah bacaan nya.(18)

            Menurut Alim Ulama’ Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui tiga tahapan:
1.      Diturunkan ke Lauhilmahfudzh.
2.      Ke Bait Al-‘Izzah di langit dunia.
3.      Kemudian baru diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur sesuai dengan keperluan yang ada dan kasus-kasus yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW dan kaum muslim.
Menurut pendapat yang terkuat dan riwayat yang sahih, firman Allah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah firman-Nya disurat Al-Alaq:
                                      
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhan mu lah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum pernah ia ketahui.”
Penurunan surat pertama ini merupakan peristiwa yang  bersejarah yang terjadi pada malam Senin, tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari usia Nabi Muhammad SAW atau 13 tahun sebelum beliau berhijrah ke Madinah, bertetapan dengan bulan Juli tahun 610 Masehi. Malam pertama kali Alquran diturunkan ini disebut oleh Alquran sendiri dengan Lailat al-Qadr ( Malam Kemuliaan) dan Lailat Mubarokah (Malam yang Diberkahi). Masing-masing dari kedua nama-nama tersebut terdapa surat Al-Qodar:1

 “Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Alquran) pada malam lailatul Qadar.”
dan surat Al-Dukhan:3-4:
نَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Sesungguhnya Kami menurunkan (Alquran) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya kamilah yang memberi peringatan.(3) Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah(4).”
Setelah surat Al-Alaq turunlah surat Al-Mudatsir, tepatnya ketika Nabi Muhammad SAW sudah berada dirumah bersama istri beliau Khadijah, sehabis pulang dari gua Hira. Setelah itu ayat-ayat Alquran terputus turun untuk beberapa waktu lamanya. Masa terputusnya ayat-ayat Alquran ini turun disebut fatrat al wahyi yakni masa terputusnya wahyu.
Berapa lamanya masa fatraul wahyi tersebut, terdapat perbedaan pendapat. Menurut Ibn Ishaq masa fatrat al wahyi ini setidak-tidaknya 2,5 tahun, bahkan kemungkinan besar salama 3 tahun. Timbulnya kesimpang siuran pendapat tentang masa fatrat al wahyi dapat dimengerti, sebab peristiwa tersebut terjadi pada permulaan islam yang waktu itu jumlah kaum muslim masih sangat terbatas. Disamping itu, mereka yang sudah berjumlah sedikit tersebut masih harus mengalami sebagai macam penderitaan dari pihak kaum musyrik quraisy, sehingga tidak ada kesempatan untuk membuat catatan-catatan turunnya ayat-ayat Alquran secara kronologis dan satu per satu secara berurutan.
Menurut riwayat yang terkuat, ayat Alquran yang terakhir sekali diturunkan adalah ayat ketiga dari surat Al-Maidah:5


“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agama mu, dan telah Aku cukupkan nikmat ku kepada mu, dan Aku rela islam itu adalah agama untuk mu.”
            Menurut riwayat diatas, ayat terakhir tersebut diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat sedang wukuf di Arofah dalam rangka melaksanakan ibadah haji terakhir ( aji Wada) pada hari Jumat, tanggal 9 Dzulhijjah tahun ke-10 Hijriyah atau tahun ke 63 dari usia beliau. 81 malam setelah itu Nabi pun wafat.

D.    Periodisasi turunya Al-Qur’an

Menurut saikh al-khudlari dalam bukunya, tarikh tasyi, masa turunnya al-quran yang di mulai dari tanggal 17 ramadhan tahun ke 41 dari kelahiran nabi Muhammad SAW hingga akhir turunnya ayat pada 19 dzjulhijah tahun ke 63 dari usia beliau, tidak kurang dari 22 tahun 2 bulan 22 hari. Masa ini kemudian di bagi oleh para ulama menjadi dua periode yaitu periode mekah dan periode madinah.
Periode mekah dimulai ketika nabi Muhammad pertama kali menerima ayat-ayat al-quran pada tujuh belas ramadhan, pada 41 dari kelahiran beliau hingga awal rabiul awal ke 54 dari kelahiran beliau, yaitu sewaktu beliau akan berhijrah meninggalkan mekah menuju madinah.
Periode madinah dimulai sejak nabi Muhammad SAW berhijrah ke madinah dan menetap disana sampai dengan turunnya ayat terakhir pada 9 dzulhijah tahun ke 10 dari kelahiran beliau. Dengan demikian, periode mekah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari dan periode madinah selama 9 tahun, 9 bulan, 9 hari.

E.     Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur
1.      Agar mudah dimengerti dan diperaktikan(dilaksanakan).
2.      Turunnya ayat itu sesuai dengan peristiwa dan kejadian pada seorang atau golongan, sehingga menegaskan dan lebih berpengaruh (membekas) dalam hatinya.
3.      Memudahkan penghafalan.
4.      Diantara ayat-ayat itu ada yang Nasikh dan ada yang Mansukh, sesuai dengan kemaslahatan .
5.      Diantara ayat-ayat ada yang merupakan jawaban dari pertanyaan atau penolakan suatu pendapat atau perbuatan.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Nabi Muhammad SAW adalah rasul Allah yang diberi oleh-Nya mu’jizat yang amat berguna bagi umat manusia, bahkan sampai zaman ini mu’jizat tersebut, menjadi tuntunan bagi seluruh umat, barang siapa yang mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya pasti akan selamat di dunia maupun di akhirat dan barang siapa yang melalaikan bahkan  tidak mau memahaminya niscaya akan celaka, mu’jizat itu tidak lain dan tidak bukan adalah Kitab Suci Al-Qur’an yang turun melalui perantara malaikat jibril secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW, kejadian tersebut dinamakan Nuzulul Qur’an.
Ayat-ayat Al Qur’an tidaklah diturunkan sekaligus secara keseluruhan, tetapi secara berangsur-angsur sesuai dengan keperluan yang ada. Surat-surat yang diturunkanya pun tidak sama jumlah panjang dan pendeknya, terkadang diturunkan sekaligus secara penuh dan terkadang sebagiannya saja.
Dengan diturunkanya Al-Qur’an secara berangsur-angsur banyak hikmah yang akan diperoleh yaitu menetapkan hati Rasulullah, melemahkan lawan-lawannya, mudah difahami dan dihafal, penyusunannya akan sesuai dengan lalulintas peristiwa atau kejadian.












DAFTAR PUSTAKA



(1).Quraish Shihab,Membumikan Al-qur’an “Fungsi dan Peranan Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat , Bandung : Mizan,1996.hal.37
(2)Rabu,12 Juni 2013
Kuliah kusuka.blog spot.com/2013/06/makalah-tentang-nuzulul-qur’an.html





Tidak ada komentar:

follow me in

adv



From: http://www.nusaresearch.net/public/recommend/recommend

clik me

yours comment here