Counter

Followers

Rabu, 08 Mei 2013

cara menyusun kalimat B.ARAB

setiap negara memiliki ciri khas bahasa masing-masing, bahasa arab juga memiliki sebuah cirikhas, berbeda dengan bahasa yang lainnya, banyak yang mengatakan bahwasanya bahasa arab itu sulit, susah dimengerti dan susah untuk ditulis . tapi............ apa kita akan terdiam dalam kesusahan tersebut?
naaah..... saya punya sedikit coretan tentang bagaimana cara menyusun kalimat bahasa arab...
semoga ini dapat bermanfaat kepada temen-temen semua.



bagi temen-temen yang pengen tau cara nulis bahasa arab yang bener (cara menyusun kalimat) langsung ajha ke alamat yang ada dibawah ini

DOWNLOAD 

(jangan lupa di like ya...)



Minggu, 05 Mei 2013

SYI'AH



BAB I

         Latarbelakang
            Syiah adalah madzhab yang pertama lahir dalam Islam. Madzhab Syiah memiliki visi politiknya sendiri, sebagian dekat dan sebagian lain jauh dari agama. Madzhab ini tampil pada  akhir masa pemerintahan Utsman, kemudian tumbuh dan berkembang pada masa Ali. Setiap kali Ali berhubungan dengan masyarakat, mereka semakin mengagumi bakat-bakat, kekuatan beragama, dan ilmunya. Karena itu para propagandis Syiah mengeksploitasi kekaguman mereka terhadap Ali untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran mereka tentang dirinya.
            Syi’ah dalam sejarah pemikiran Islam merupakan sebuah aliran yang muncul dikarenakan politik dan seterusnya berkembang menjadi aliran teologi dalam Islam. Sebagai salah satu aliran politik, bibitnya sudah ada sejak timbulnya persoalan siapa yang berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah. Dalam persoalan ini Syi’ah berpendapat bahwa yang berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah adalah keluarga sedarah yang dekat dengan Nabi, yaitu Ali bin Abi Thalib dan harus dilanjutkan oleh anaknya, Hasan dan Husen, serta keturunan-keturunannya. Syi’ah muncul sebagai salah satu aliran politik dalam Islam baru dikenal sejak timbulnya peristiwa tahkim (arbitrase). Sementara Syi’ah dikenal sebagai sebuah aliran teologi dalam Islam, yaitu ketika mereka mencoba mengkaitkan iman dan kafir dengan Imam, atau dengan kata lain ketaatan pada seorang Imam merupakan tolok ukur beriman tidaknya seseorang, di samping paham mereka bahwa Imam merupakan wakil Tuhan serta mempunyai sifat ketuhanan.

         Rumusan masalah
Dari latarbelakang diatas dapat diambil beberapa permasalahan sebagai kajian dari makalah ini:
         Bagaimana sejarah dan latar lahir aliran syi’ah ?
         Siapa saja tokoh-tokoh dalam aliran syi’ah ?
         Apa pemikiran-pemikiran yang terdapat dalam ajaran syi’ah ?
         Bagaimana alur perkembangan aliran syi’ah ?
         Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
         Mengetahui sejarah dan latar lahirnya aliran syi’ah,
         Mengenal tokoh-tokoh dalam aliran syi’ah,
         Mengerti pemikiran-pemikiran yang dianutnya, dan
         Mengetahui dan memahami alur perkembangan aliran syi’ah.
          
          
BAB II
PEMBAHASAN
         SEJARAH  SYI”AH

Perkataan “Syiah” pada asalnya digunakan dengan makna pengikut atau
pembantu seseorang seperti kata Az-Zubaidi dalam kitabnya Tajul ‘ Urus :

Setiap kaum yang berkumpul bagi sesuatu tujuan maka mereka merupakan
syiah dan setiap orang yang menolong seseorang dan menyebelahinya maka ia
disebut syiah kepadanya “
Dilihat dari bentuk bahasanya atau secara etimologi syi’ah berarti musyâyi’ah dan mutâbi’ah
(pendukung dan pengikut), partai atau kelompok. Secara terminology syi’ah adalah:
         sebagian kaum muslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW.
         Mengikuti dan menuruti Ahlulbait serta berpegang pada sabdasabda dan ajaran-ajaran mereka.
Terdapat dua pendapat jelas tentang terlahirnya aliran Syiah. Pendapat pertama mengatakan ketika berlakunya Perang Siffin di antara Ali RA dan Muawiyah RA. Pandangan ini secara tidak langsung mengatakan bahawa pengikut Ali RA beraliran Syiah bersamaan dengan terbentuknya  pengikut Muawiyah yaitu Sunnah wal Jamaah.
Pendapat kedua yaitu mengatakan kemunculan Syiah setelah kematian Husain bin Ali RA. Ketika beliau keluar dari pemerintahan Yazid bin Muawiyah atas panggilan penduduk Iraq yang akan menyokongnya di sana nanti. Namun, mereka mengkhianati beliau dan menyebabkan beliau terbunuh di Karbala.
Akibat dari pembunuhan itu, muncul sekolompok muslim menuntut agar pembunuhan tersebut dituntut . Ada juga sekolompok yang lain menghukum kelompok ini kafir karena sudah keluar dari pemerintahan Bani Umayyah. Kemudian terjadilah perkelahian yang menyebabkan beberapa orang dari kalangan penyokong Husain terbunuh yang kemudian mereka dinyatakan sebagai golongan Syiah.
Ini secara tidak langsung menjelaskan hubungan kuat antara Syiah dan Husain RA dengan Ali RA sendiri. Ini terbukti dengan para pengikut syi’ah yang menyambut 10 Muharram sebagai peringatan hari kematian Husain dan bukan hari kematian Ali.
Akibat dari peristiwa itu, wujud golongan yang menentang pemerintahan Umayyah dari segi politik saja, sedangkan akidah, dan mazhab fiqh mereka masih tidak bertentangan dengan Ahli Sunnah. Mereka adalah pemimpin awal Syiah yang masih bermazhab Sunni.
Selain dari pendapat diatas, terdapat beberapa pendapat mengenai kelahiran syi’ah, diantaranya:
         Lahir di masa Rasulullah saw dan beliaulah pendiri dan penanamnya. Pernyataan ini dinyatakan karena pada saat itu Rasulallah SAW. Meletakkan tangan beliau di pundak Ali seraya bersabda, “wahai Ali, engkau dan pengikut (syi’ah)mu adala sebaik-baik penghuni bumi” yang saat itu pula bersamaan denga turunnya firman allah surat Al-Bayyinah, ayat 7 :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh adalah sebaik-baik penghuni bumi” (Al-Bayyinah : 7)
         Lahir setelah wafat Rasulullah saw; bahwa di saqifah Bani Saidah sejumlah sahabat dari Muhajirin dan Anshar berpihak pada Ali as dan menolak berbaiat kepada selain dia.
         Lahir pasca perang Jamal; bahwa sejumlah sahabat bergabung dalam barisan Ali as dan berperang bersamanya.
         Lahir pasca terbunuhnya al-Husein as dan munculnya kebangkitan kelompok Tawwabin dan Mukhtar.
         Lahir di masa kemazhaban, yaitu di masa Abbasiyah atau setelahnya. Saat itu lahir mazhab-mazhab kefikihan seperti mazhab hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali, dan lahir pula mazhab Syiah Ja’fari.
          Lahir di masa akhir-akhir pra-Furs (Persia), yang jika kita cermati akan kita dapati bahwa tidak ada hubungan mayoritas Furs dengan tasyayu’. Justru kebanyakan mereka bermazhabkan mazhab-mazhab Sunni hingga abad keenam hijriyah, dan bahwa Abu Hanifah, kepala mazhab kaum Hanafi, adalah orang Persia.


         Tokoh-tokoh Syi’ah
Ulama’-ulama’ yang dimiliki syi’ah terbagi kedaalam berbagai bidang keilmuan, seperti:
         Hisyam Bin Hakam dan Syaikhan Thaq Muhammad Nu’am Al-Ahwal (keduanya murid Imam Ja’far As-Shodiq) adalah ulama’ yang paling masyhur dalam ilmu kalam.
         Abu Hamzah As-Samali (wafat thn 150 H) adalah ulama’ dibidang ilmu Tafsir.
         Maisam bin Yahya at-Tamanar (wafat 50 H) yaitu ulama’ dibidang Tfasir.
         Al-Kalbi (wafat 146 H)yaitu ulama’ dibidang tafsir ahkam.
         Hamzah Bin Habib (wafat 156 H) yaitu ulama’ dibidang tafsir ayat mutasyabihat.
         Aban Ibnu Tuglab (wafat 141 H) yaitu ulama’ dibidang Gharib al-qur’an.
         Abdurrahman al-Asan Ad-Adarimi Ibnul Qardi (wafat 146 H) adalah ulama’ dibidang Nasikh wal Mansukh.
         Ibnu l-Mustamir (wafat 206 H) adalah seorang ulama’ dibidang Majaz Al-Qur’an.
         Ja’far As-Shodiq (wafat 146 H) adalah ulama’ dibidang Ilmu Hadits.
         Barid bin Mu’awwiyah (wafat 150 H) adalah ulama’ dibidang Fiqih.
Perlu diketahui bahwa ada diantara kitab-kitab karangan ulama’ syi’ah yang menjadi literature ulama’-ulama’ sunni. Seperti karangan ulama’ Muhammad bin Ali bin Muhammad asy-Syaukani (Imam Asy-Syaukani, w. 1255 H.) yaitu kitab Nailur Authar dan Irsyad al-Fuhul. Ada juga orang-orang Sunni yang berguru pada ulama’-ulama’ syi’ah, misalnya kepada Imam Ja’far As-Shodiq, Imam Syi’ah yang keenam.

         Pemikiran Syi’ah
Adapu pokok ajaran yang terpenting dalam golongan Syi’ah adalah:
   Al-‘Ismah
Menurut keyakinan golongan Syi’ah bahwa imam-imam mereka itu sebagaimana para nabi yang telah ditetapkan yaitu ‘ismah atau Ma’sum dalam segala perbuat dan tingkah lakunya, tidak pernah berbuat dosa besar ataupun kecil, tidak memiliki tanda-tanda bahwa mereka tekah melakukan ma’siat, tidak boleh berbuat salah ataupun lupa. Hal ini dikarenakan :
         Apabila imam berbuat salah, maka dibutuhkan imam lain untuk memberikan petunjuk. Dan demikian seterusnya.
         Imam itu adalah pemelihara syari’at.

   Imam Al-Mahdi
Kata Al-Mahdi adalah isim maf’ul dari kata “HADA”. Dalam Al-Qur’an tidak ditemukan kata-kata “Al-Mahdi” , yang ada hanyalah kata Al-Muhtadi dan Al-Hadi.
keyakinan ini merujuk kepada akan kembalinya imam mahdi yang ma'shum yang akan mengahncurkan musuh-musuh mereka. namu demikian, tidak semua aliran dalam syi'ah yang meyakini adanya al-mahdi ini.

   Ar-Raj’ah
Faham Ar-Raj’ah ini sangat erat kaitannya dengan paham Al-Mahdi, yaitu sama-sama meyakini bahwa akan datangnya atau akan kembalinya imam-imam mereka untuk menegakkan keadilan, menghancurkan kezaliman dan membangun kembali kekuasaan mereka.
Faham ini berawal dari  perkataan Abdullah bin Saba’ yang pernah mengatakan bahwasanyanabi Muhammad SAW. Tidak boleh kalah dari nabi Isa as. Jika nabi Isa as. Masih hidup dan akan datang pada akhir zaman untuk menyelamatkan ummat manusia dari keterpurukan, maka nabi Muhammad saw. Pun harus harus tidak boleh mati dan kembali untuk menegakkan keadilan karena nabi Muhammad adalah seorang nabi yang lebih pantas untuk menegakkan keadilan di atas bumi ini.ajaran Abdullah bin Saba’ inilah yang menjadi kepercayaan orang-orang syi’ah bahwa imam-imam pendahulu mereka belum meninggal, masih bersembunyi dan akan kembali diakhir zaman nanti untuk menegakkan keadilan dan menghancurkan kezaliman.
Ajaran Ar-Raj’ah ini berasal dari kepercayaan orang-orang yahudi yang mengajarkan bahwa nabi Ilyas as. Juga belum meninggal.

   At-Taqiyyah
      Taqiyyah berarti takut. Sebagaimana difirmankan sebagai berikut:
“janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa demikian, niscaya lepaslah dia dari pertolongan Allah Swt. Kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka.” (QS. Al-Imran [3] :28)

Maksudnya adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam hatinya dan tidak sesuai dengan hal-hal yang sebenarnya terjadi atau berlaku pura-puradengan maksud untuk menjaga kehormatan, jiwa dan harta benda yang dimilikinya, karena takut kepada musuhnya.
Menurut syi’ah, taqiyyah itu merupakan program rahasia.


         Perkembangan
                       



BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
         Sahilun,Nasir A.,1996, pengantar ilmu kalam,Jakarta , Rajawali Pers.
         Alhusaini Al-Qazwini ,Sayyid Abdul Karim, 2009, Kewajiban dalam Islam menurut al-Quran dan Hadis (Al-Tasyayyu’ Huwa al-Mazhab al-Rasmi li-Islam),  jakarta, Mitra Zaman.
         Al-hadi, Ja’far. 2006, mengenal syi’ah, pekalongan, Al-Mu’ammar.
         Nasir, Sahilun A., 2010,pemikiran kalam(teologi islam),Jakarta, Rajawali Pers.

follow me in

adv



From: http://www.nusaresearch.net/public/recommend/recommend

clik me

yours comment here