Counter

Followers

Jumat, 31 Januari 2014

Sejarah Turun dan Penulisan Al-Qur’an



A.    Pengertian al-qur’an
Al-quran berasal dari kata qira’ah yaitu masdar dari kata qara’a yang berarti mengumpulkan dan menghimpun, artinya menghimpun huruf-huruf dan kata yang satu dengan yang lainnyadalam satu ucapan yang tersusun rapi, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Qiyamah: 17-18.
Al-Quran secara etimologi merupakan bentuk mashdar (Verbal noun) yang diartikan sebagai isim maf’ul yaitu Maqru’ berarti “yang dibaca”. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kata Quran adalah kata sifat dari Alqur’ berarti “mengumpulkan” (Al-jam’), atau Musytaq dari Alqara’in atau qarana.
Menurut para ahli:
a.       Al-Lihyani
Al- Quran merupakan nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammada SAW.
b.      Az-Zujaj
Al-Quran merupakan nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi yang menghimpun surat-surat , dan kisah-kisah, juga perintah dan larangan atau menghimpun intisari kitab-kitab suci sebelumnya,
c.       Al-asya`ri
Al-Quran adalah kumpulan yang terdiri atas ayat-ayat yangsaling menguatkan dan terdapat kepemimpinan antara ayat satu dengan ayat lainnya.
d.      Al- Farra
Al-Quran dalah kumpulan yang terdiri atas ayat-ayat yang saling menguatkan dan dan terdapat klemiripan antara yang satu dengan yang lainnya
e.       Pendapat Lain
Al-Quran adalah himpunan intisari kitab-kitab Allah yang lain bahkan seluruh ilmu yang ada
Sedangkan menurut terminologi Al-Quran adalah:
كلام الله المنزل على نبيه محمد صلى الله عليه وسلم المعجم بتلاوته المنقول بالتواتر، المكتوب فى المصاحف من أول سورة الفاتحة إلى سورة الناس.
Artinya:
“Kalam Alloh yang diturunkan kepada nabi-Nya, Muhammad, yang lafadz-lafadznya mengandung mukjizat, membacanya mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir, dan yang ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat alfatihah dan diakhiri surat an-nas. [1]
Menurut para ahli:
a. Al- Jurajani
Al- Quran adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw ditulis dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir tanpa keraguan
b. Manna al-Qatthan :
Al-Quran adalah kiatb ynag diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan orang yang membacanya akan memperoleh pahala
c. Abu Syahbah :
Al-Quran adalah kitab yang diturunkan baik lafaz atau makna kepada Nabi terakhir, diriwayatkan secara mutawatir (penuh kepastian dan keyakinan)
Ditulis pada mushaf dari surah Al- Fatihah sampai surah An-Nas.
d. Pakar Ushul Fiqh, dan Bahasa Arab :
Al-Quran adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Nya, lafaznya dengan mengandung mukjizat , membacannya mepunyai nilai ibadah,
B.     Hikmah Diwahyukannya Al-Quran Secara Berangsur-angsur
Quran diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi, sampai 9 Djulhijjah haji Wada’ tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.
Menurut Al-Zarqani dalam manahil Al-irfan berpendapat bahwa proses turunnya Al-Quran terdiri atas tiga tahapan:
1.      Al-Quran turun secara sekaligus dari Alloh Ke Lauh Al-Mahfuzh, yaitu suatu tempat  yang merupakan catatan tentang segala ketentuan dan kepastian Alloh, Q.S. Al-buruj ayat 21-22:
 هو فرآن مجيد. في لوح محفوظ (البروج : 21-22)
“Bahkan yang didustakan mereka ialah Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam lauh al-mahfuzh” (QS.Al-Buruj : 21-22).
2.      Al-Quran diturunkan dari Lauh Al-Mahfuzh ke Bait Al-izzah( tampat yang berada di langit dunia), sebagaimana firman Alloh dalam surat Al-Qadar ayat 1:
إن أنزلناه فى ليلة القدر (القدر : 1)
”Sesungguhnya Kami telah menurunkan-nya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan”
3.      Al-Quran diturunkan dari Bait Al-Izzah ke dalam hati Nabi dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Hal ini diisyaratjkan dalam Q.S. Asy-Syuaro ayat 193-195:
نزل به الروح الأمين على قلبك لتكون من المنذري. بلسان عربي مبين (الشعراء : 192 – 195)
“Dia dibawa turun oleh ar-ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas”.
Masaturunnya Al-Quran dapat dibagi ke dalam dua periode. Perode pertama disebut periode makiyah, yaitu ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi Muhammad masih bermukim di Mekah, yaitu 12 tahun 5 bulan 13 hari yaitu dari 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi. Perode kedua disebut periode Madaniyah, yaitu ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, yakni dari permulaan Rabiul awal tahun 54 dari kelahiran Nabi sampai 9 Djulhijjah tahun 63 dari ke;ahiran Nabi. Hal ini menanadakan bahwa Al-Quran mempunyai hubungan dialektis dengan situasi dan tempat dimana ia diturunkan.
Turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur mempunyai hikmah dan faedah yang besar sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Furqon ayat 32.
Di samping itu masih banyak pula hikmah yang terkandung dalam hal diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur sebagai berikut:
1.      Untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW
Mengingat watak keras masyarakat yamg dihadapi Nabi, maka dengan turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur maka akan memperkuat hati Nabi.
2.      Sebagai Mukjizat
Mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi Nabi dari kaum Al-Quran baik dari pertanyaan yang memojokkan turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu tidak saja menjawab pertanyaan itu bahkan menantang mereka untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al-Quran
3.      Untuk memudahkan hafalan dan pemahaman Al-Quran.
Sekiranya Al-Quran turun sekaligus tentu sulit untuk memahami dan menghafal isinya.
4.      Untuk menerapkan hukum secara bertahap.
5.      Sebagai bukti bahwa Al-Quaran adalah bukan rekayasa Nabi Muhammad atau manusia biasa meskipun rangkaian ayatnya turun selama 23 tahun tetapi sistematika dan kandungannya tetap konsisten.

C.       Penulisan Al-Quran pada Masa Nabi
Pada masa nabi, kedatangan wahyu tidak saja di ekspresikan dalam bentuk hafalan tetapi juga dalam bentuk tulisan, nabi memiliki sekretaris pribadi yang khusus bertugas mencatat wahyu. Mereka adalah Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Afan, Ali bin Abi tholib, Abban bin sa’id, Khalid bin Al-walid, dan Muawiyyah bin Abi Sufyan. Mereka menggunakan alat tulis sederhana dan berupa lontaran kayu, pelepah kurma, tulang belulang, dan batu.
Kegiatan tulis menulis Al-Quran tadi didasarkan pada hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim:
لا تكتبوا نى شيئا إلا القرآن ومن كتب عني سوى القرآن فليمحه.
“Janganlah kamu menulis sesuatu yang berasal dariku, kecuali Al-Qur’an. Barangsiapa telah menulis dariku selain al-Qur’an, hendaklah ia menghapusnya” (HR. Muslim).
Diantara faktor yang mendorong penulisan Al-Quran pada masa nabi adalah:
1.      Mem-back up hafalan yang telah dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya.


[1] Rosihon Anwar. ulumul Quran (Bandung : Pustaka setia, 2004).


download text file dibawah ini


Tidak ada komentar:

follow me in

adv



From: http://www.nusaresearch.net/public/recommend/recommend

clik me

yours comment here