DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………iii
A. Latar Belakang…………………………………………………………i
B. Rumusan Masalah………………………………………………………ii
C. Tujuan ……………………………………………………………..........iii
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………iv
A. Fakta-fakta dalam IPS……………………………………………..i
B. Konsep-konsep dalam IPS………………………………………..ii
C. Genaralisasi dalam IPS…………………………………………..iii
D. Hubungan Antara Fakta, Konsep dan Genaralisasi……………….iv
BAB III PENUTUP……………………………………………………….v
Kesimpulan………………………………………………………….i
Daftar Pustaka………………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR
Bismillah hirahman nirrahim…..
Assallamuallaikum wr wb….
Syukur Allhamdullillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ips yang mengenai fakta,konsep dan generalisasi,serta hubungan anatara fakta, konsep, dan generalisasi.
Dan terima kasih kepda bapak dosen yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-baiknya karna kami yakin tanpa bimbingan bapak dosen mungkin kami tidak bisa menyelesaikan makalah ini
Dan terima kasih juga kepada teman-teman kelompok yg sudah ikut serta dalam pembuatan tugas makalah ips ini dan semoga makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan atau belajar bagi teman –teman semua dan TERIMA KASIH
Mataram 11 November 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam mata pelajaran IPS. Dengan kata lain bahwa fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep, dan generalisasi merupakan bahan kajian dalam IPS yang harus dipahami siswa
Konsep sangat penting bagi kehidupan manusia karena konsep dapat membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka terima. Konsep dapat menempatkan informasi dalam kategori-kategori atau kelompok-kelompok dan mempertimbangkan hubungan antar data. Berbeda dengan fakta yang terbatas pada situasi khusus, konsep mempunyai penerapan yang luas dan memiliki banyak penafsiran
Generalisasi adalah hubungan beberapa konsep atau rangkaian hubungan antar konsep konsep. Karena itu generalisasi dapat berbentuk proposisi, hipotesis, inferen, kesimpulan, dan pemahaman.
B.RUMUSAN MASALAH
· Maksud dari fakta dalam IPS ?
· Maksud dari konsep dalam IPS ?
· Maksud dari generalisasi dalam IPS ?
· Maksud dari hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi ?
C.TUJUAN PENULISAN
· Agar bisa mengetahui maksud dari fakta, konsep.ataupun generalisasi ters
· Agar bisa merealisasikan maksud-maksud dari ketiga pengertian trsebut dalm masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
1.FAKTA DALAM IPS
Dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sering dijumpai berbagai kejadian-kejadian yang bersifat faktual, baik yang bersifat positif maupun kejadian yang bersifat negatif. Sebagai contoh pada tanggal 17 januari 2000 telah terjadi kerusuhan di mataram, pada tanggal 9 desember 2009 telah terjadi demo anti korupsi diseluruh wilayah indonesia Dari beberapa contoh diatas, dapat dipahami bahwa suatu peristiwa yang hanya sekali terjadi dan tidak terulang lagi walaupun nantinya ada peristiwa serupa terulang lagi tentunya dalam kontes {waktu dahwan tempat}yang berbeda. jadi dapat disimpulkan bahwa fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi tentu dalam kontes yang berbeda. contoh fakta dalam ips diantaranya, mataram adalah ibu kota Nusa Tenggara Barat, Gunung Rinjani adalah gunung tertinggi di pulau lombok.
2.KONSEP DALAM IPS
Konsep bukanlah suatu rancangan tulisan atau ide yang belum jadi. Akan tetapi konsep adalah sebuah pelabelan dan penanaman terhadap sesuatu atau peristiwa yang merupakan bersama dan merupakan alat intelektual untuk memecahkan suatu masalah. selain itu konsep juga dapat didefinisikan dengan suatu ide yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti konsep ’’kebutuhan manusia’’ yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya pakaian, makanan, keselamatan, pendidikan, cinta dan harga diri. konsep juga dapat diartikan simbol atau ide yang diciftakan oleh siswa untuk memahami pengalaman yang terjadi berulang kali.
Pemahaman suatu konsep tidak terlepas dari pengalaman dan latar belakang budaya yang dimiliki seseorang. Dengan demikian, untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap berbagai konsep. guru perlu memiliki yang terbatas tentang lingkungan alami pedesaan, sebaliknya siswa dan siswi yang terbiasa tinggal dilingkungan pergunungan yang terpencil memiliki pengalaman terbatas tentang situasi perkotaan .
Contoh beberapa konsep IPS adalah :
a. Dalam ilmu sejarah terdapat beberapa konsep seperti: perubahan, konflik, migrasi, fudalisme, imperalisme, rasionalisme, sosialisme, perang, libralisme, perdamaian, perjanjian, persetujuan, persekutuan, pahlawan dan sebagainya.
b. Dalam ilmu geografi terdapat beberapa konsep seperti kawasan, iklim ,tanah, air, udara, sungai, gunung, flora, fauna, laut, gempa, sumber alat, kependudukan, desa, kota , dan sebagainya.
c. Dalam ilmu ekonomi terdapat beberapa konsep seperti: barang, jasa, tukar menukar, , uang, pasar, bursa, libralisme, kapitalisme, impralisme, koperasi, pajak, cukai, untung, rugi, harga, industri, distribusi, konsumen, pabrik, pengusaha, pendapatan, kerja, tenaga, jasa dan sebagainya.
d. Dalam ilmu sosiologi terdapat beberapa konsep seperti: masyarakat, norma sosial ,kerja sama sosial, kelompok sosial, organisasi sosial, status sosial, institusi, sosialisasi ,urbanisasi, persaingan, kerja sama, dan sebagainya
e. Dalam ilmu antropologi terdapat beberapa konsep seperti: kebudayaan, peradaban, kepercayaan, folklore, survival, adat, tradisi, ind bangsa{ras}, bahasa, sistem kekerabatan, sistem mata pencaharian, kesenian, magis, upacara, religi dan sebagainya.
f. Dalam ilmu politik terdapat berbagai konsep seprti: negara, hukum, pemerintah, partai politik, pemilihan umum, demokrasi dan sebagainya..
g. .Dalam ilmu psikologi sosial terdapat beberapa konsep seperti: norma, prilak sosial, intraksi sosial, prilaku politik , budaya masyarakat, prilaku menyimpang dan sebagainya
Dari contoh–contoh diatas, beberapa konsep ternyata juga terdapat pada lebih dari satu disiplin ilmu sosial, seperti migrasi, nasionalisme, desa, kota, dan sebagainya . konsep-konsep yang secara bersama-sama dimiliki oleh beberapa disiplin ilmu itu disebut dengan istilah konsep inti [core concept]. selain core concept terdapat juga konsep kunci [key concept suatu konsep yang hanya spesifik terdapat pada satu disiplin ilmu sosial. Mulyono dan sadjiran memberikan contoh bahwa program pengajaran IPS dalam bentuk pengajaran konsep memiliki beberapa segi positif [ keuntungan]. pengajaran konsep menjadikan program pengajaran IPS mejadi konsepsional yang lebih didasarkan pada aspek pengertian / pemhamanan dari pada aspek hafalan. Hal ini dikarnakan hasil pembelajaran IPS tidak mudah dilupakan para peserta didik. peserta didik mejadi mudah memahami proses-proses yang terjadi dalam kehidupan masyarakat , sebab konsep yang disajikan kepada peserta didik sedapat mungkin diangkat atau diasosiasikan dengan kehidupan [permasalahan] sosial [contemprolary-affairs and contemprolary societies].
3.Generalisasi dalam IPS
Generalisasi dalam IPS merupakan sebuah pernyataan yang mengandung imformasi yang terdiri dari beberapa konsep dan memiliki pembuktian yang terbaru. Karna generalisasi mensyaratkan pembuktian yang terbaru, maka generalisasi bersifat relatif. Dalam arti satu generalisasi dapat digantikan oleh generalisasi yang lain selama ada pembuktian terbaru.Contoh generalisasi dalam IPS diantaranya : “semakin tinggi kebudayaan masyarakat , semakin beragam kebutuhannya”,’pengganguran di indonesia meningkat karna jumlah penduduk yang bertambah” ,”dimana ada hutan , disitu ada manusia yang menggunakan kayu sebagai sumber daya utama:,Beberapa conntoh generalisasi tersebut , juga menujukan hubungan sebab akibat dan ide abstrak.
Generalisasi terdiri dari beberapa macam yaitu:
a.Generalisasi sempurna, yakni generalisasi yang menempatkan seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki . misalnya, setelah kita memperhtikan jumlah hari pada setiap bulan pada tahun masehi kemudian menyimpulkan bahwa semua bulan masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari . dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena, yaitu jumlah hari pada ssetiap bulan, kita selidiki tanpa ada yang di tinggalkan. Generalisasi semacam ini memberikan simpulan yang kuat dan tidak dapat diserang , tetapi tidak praktis dan ekonomis.
b.Generalisasi tidak sempurna, yakni generalisasi berdasarkan sebagian fenomena yang dilakukan untuk mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena yang belum diselidiki. Misalnya, setelah kita menyelidiki sebagaian bangsa indonesia kita menemukan bahwa mereka semua adalah manusia yang suka bergotong royong. Atas dasar temuan ini. Kita menyimpulkan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang suka bergotong- royong. Penyimpulan ini termasuk kedalam jenis generalisasi yang tidak sempurna. Demikian gambaran sikap fakta, konsep, generalisasi yang saling bertalian dan tidak dapat dipisah-pisahkan
4. Hubungan Antara Fakta, Konsep , dan Generalisasi
Pada bagian didepan dikemukakan bahwa terdapat hubungan timbal –balik antra isi bahan pengajaran [ subject matter ] dengan fakta , konsep, dan generalisasi . isi bahan pengajaran memberikan makna kepada fakta , konsep, dan generalisasi. Isi bahan pengajaran akan lebih mudah dipahami dan diingat jika terfokus pada gagasan kunci, seprti konsep dan generalisasi.
Dalam perkembagannya, dewasa ini diakui bahwa kekuatan pembelejarn IPS terletak pada kemampuannya untuk mengungkapkan hal-hal yang sarat makna [ meaningful ], berdasarkan nilai [value based ], terintegrasi, menentang [challenging ], dan aktif . ini menjadikan materi dan proses pembelajarn IPS menuntut untuk dikembangkan dengan berbasiskan nilai , mengungkapkan fakta, dan materi secara keseluruhan.
Dengan demikian IPS dapat berkontribusi pada pengembangan keterampilan peserta didik , baik intelektual, personal, maupun social. Dengan sendirinya, hal ini menuntut tnggung jawab guru sebagai pengembang kurikulum untuk mengolah IPS agar memenuhi harapan- harapan tersebut .
Untuk itu, diperlukan perencanaan terperinci yang mampu memberikan gambaran bahwa semua aspek IPS dapat terungkapkan . Dalam rangka mencapai harapan tersebut dalam kegiatan belejar ini dikemukakan salah satu alternatif dari segi perencanaan , yaitu dengan menampilkan contoh-contoh yang menunjukan adanya keterkaitan anatara fakta, konsep, generalisasi , nilai, sikap, dan keterampilan intelektual, personal dan social dalam kurikulum IPS SD 1994 khususnya untuk kelas 3 dan 4 . Contoh-contoh dikaitkan dengan langkah- langkah pembelajaran agar dapat dipahami bahwa muatan nilai , sikap dan keterampilan tidak akan terungkap jika tidak ditunjukan dalam aktivitas belajar mengajar secara nyata.
-
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan social sebagai suatu bidang studi mempunyai struktur keilmuan yang terdiri dari fakta, konsep, dan generalisasi. Fakta merupakan sesuatu yang bener-benar ada atau peristiwa yang benar- benar terjadi , karna benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan . Adapun konsep adalah sesuatu penanaman atau pelebelan terhadap sesuatu atau peristiwa yang disepakati bersama dan merupakan alat intelektual untuk memecahkan masalah . sedangkan generalsasi adalah sebuah permyataan yang mengandung imformasi, terdiri dari beberapa konsep dan memiliki pembuktian yang terbaru . ketiga struktur keilmuan ini memiliki ketekaitan satu sama lain sebagai suatu kesatuan yang menggambarkan hakekat pembelajaran IPS yang tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga praktis.
Daftar Pustaka
- Abdullah, Taufik. Dkk. 1975, ilmu sejarah dan histografi, Arah dan prespektif, jakarta: Gramedia. Yogyakarta: Bpk Gunung Mulia.
- Abdurrachmat. 1982, pengantar Geografik politik, Bandung, ikip Bandung.
- Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi sosial. Jakarta;Rineka cifta.
- Alexander, 1996, World political patten , chicago : Rand MC Nally dan Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar