Counter

Followers

Minggu, 15 September 2013

ALIRAN MURJI’AH


1.Sejarah timbulnya
            Seperti halnya lahir firqoh khawarij,demikian juga halnya munculnya firqoh Murji’ah adalah dengan latar belakang politik.Sewaktu pusat pemerintahan Islam pindah ke Damaskus,maka mulai tampak kurang taatnya beragama kalangan penguasa bani umayyah,berbeda dengan khulafaur rasyidin.Tingkah laku penguasa tampak semakin kejam,sementara umat islam bersikap diam saja.Timbul persoalan:”Bolehkah umat islam berdiam saja dan wajibkah taat kepada khalifah yang dianggapnya zalim?Orang-orang murji’ah berpendapat bahwa seorang muslim boleh saja shalat dibelakang orang yang saleh ataupun dibelakang orang yang fasiq.Sebab penilaian baik dan buruk itu terserah kepada Allah SWT.Soal ini mereka tangguhkan sampai kiamat dan karna itu pulalah mereka dinamakan golongan Murji’ah,yang berarti melambatkan atau menangguhkan tentang balasan Allah SWT.sampai akhirat nanti
              Di pandang dari sisi politik,pendapat golongan murji’ah memang menguntungkan penguasa bani umayyah.Sebab dengan demikian berarti membendung kemungkinan terjadinya pemberontakan terhadap Bani umayyah.Sekalipun khalifah dan pembantu-pembantunya itu kejam,mereka tetap muslim juga.Pendapat ini bebeda dengan pendirian golongan khawarij yang mengatakan bahwa berbuat zalim,berdosa besar itu adalah kafir.
               Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab beberapa daerah takluk dalam kekuasaannya.Syria jatuh 638M,disusul Mesir pada 641M,lalu Persia 642M jatuh ketangan umat islam.Berarti ada tiga kerajaan besar,dengan kekayaan yang cukup dan tinggi peradabannya,masuk kedalam kekuasaan islam.Masing-masing daerah ini menjadi wilayah gubernur,dengan pusat pemerintahan tetap di Madinah.masing-masing diperintah oleh seorang gubernur.
              Ada beberapa hal yang penting diperhatikan,bahwa meluasnya wilayah Islam ketiga daerah tersebut:
1.      Penduduk dari wilayah-wilayah Persia,Syris,dan Mesir itu masing-masing telah mengenal peradaban-peradaban dan agama-agama lama seperti peradaban dan agama Mesir,Babilon,Persia,Yahudi,dan Nasrani juga peradaban keagamaan dan filsafat Yunani(hellennisme dan Platonisme).Pengaruh Yunani terutama menjadi makin tampak disebabkan imperium Romawi Timur telah berabad-abad memerintah Syria dan Mesir,tatkala khalifah Umar membebaskannya.
2.      Setelah daerah-daerah ini masuk imperium Islam banyaklah penduduk-penduduk daerah itu yang melakukan konversi agama ke dalam Islam baik dengan jalan perkawinan ataupun dengan jalan pelajaran semata-mata.Hal ini terjadi dengan pesatnya,terutama diisebabkan pada zaman itu rakyat umum telah biasa untuk menuruti sikap pemimpin-pemimpinnya.Apabila raja-rajanya,panglima-panglimanya atau pendeta dan orang-orang kaya mereka masuk Islam,maka merekapun masuk Islam pula.
               Kedua hal diatas tentu saja berpengaruh pada jalan pikirran umat islam umumnya,sebab umat Islam yang baru ini(rakyat-rakyat Persia,mesir,dan Syria)telah membawa peradabannya dan cara-cara pemikirannya kedalam tubuh masyarakt islam sendiri.
                Hal ini menjadi persoalan baru dikalangan umat Islam.Harus diperiksa(diseleksi)manakah dari peradaban dan pemikiran itu yang sesuai dan dapat diterima Islam,dan mana pula yang berbeda,bertentangan,dan ditolak agama Islam.
                 Untuk itu terjadilah pertukaran pikiran diantara mereka.Dan dari sini timbullah perselisihan-perselisihan pendapat.Kalau dalam tubuh umat Islam Arab sendiri telah tumbuh benih-benih pembahasan dan perselisihan pendapat dalam soal-soal pemikiran(filsafat)keagamaan(soal qadar Tuhan)maka dengan pembahsan-pembahsan baru ini menjadilah dunia pembahasan itu bertambah besar dan meluas.Meluas baik dilihat pada lingkungannya ataupun dilihat pada unsur-unsur yang terdapat didalamnya.
                 Pembahasan itu makin menjadi-jadi dan telah berubah menjadi pembicaraan soal Ketuhanan yang khusus bersifat ilmu pengetahuan.Lalu timbullah istilah Ilmu Kalam  yang berarti ilmu berbicara(berdebat)sebagai nama baru bagi Ilmu Tauhid atau Ilmu Ushuluddin yang telah ada.
                 Pemimpin Murji’ah ana adalahhasan bin Bilal Al-muzni,Abu Salat as Swamman,Tsawban Dliror bi Umar.Penyair Murji’ah yang terkenal pada pemerintahan Bani Umayah ialah Tsabit bin Quthanah,mengarang syair kepercayaan-kepercayaan kaum Murji’ah.
2.ajaran dan Perkembangannya
               Apabila yang menjadi asa golongan Mu’tazilah ialah:”Ushulul-Khamsah”,dan golongan Syi’ah yang berasas tentang”Imamah”,maka asas golongan Murji’ah tentang batasannpengertian”Iman”.
               Menurut Ahlus Sunnah bahwa iman itu terdiri dari tiga unsur,yaitu membenarkan dengan hati,mengikrarkan dengan lisan,dan menyertainya dengan amal perbuatan seperti shalat,puasa,zakat,haji,dan lain-lain.Masing-masingnya adalah termasuk bagian dari iman.
Amin menerangkan:
               Kebanyakan golongan Murji’ah berpendapat bahwa iman ialah hanya membenarkan dengan hati saja.atau dengan kata lain iman ialah makrifat kepada allah SWT.dengan hati,bukan pengertian lahir.Apabila seseorangberiman dengan hatinya,maka dia adalah Mukmin dan Muslim,sekalipun lahirnya dia menyerupai orang Yahudi atau Nasrani dan meskipun lisannya tidak mengucapkan dua kalimat syahadat.Mengikrarkan dengan lisan dan amal perbuatan seperti shalat,puasa dan sebagainya,itu bukan bagian daripada iman.
                Alasan mereka bahwa Al-quran itu diturunkan dalam bahasa Arab.Iman menurut bahasa ialah membenarkan dengan hati saja.Sedangkan amal perbuatan dengan anggota badan menurut bahasa bukan termasuk membenarkan dengan hati-tashdiq-tidak termasuk bagian dari iman.Dalam al-quran diterangkan tentang kisah saudara-saudara nabi yusuf as:
               “Tidaklah kamuitu orang yang beriman kepadaku.artinya mempercayai apa yang kami katakan kepadamu tentangnya.”
Menurut hadistIman ialah:
              “Iman ialah percaya kepad Alllah,malaikat-malaikat-nya,kitab-kitab-nya,dan rasul-rasul-nya,artinya:membenarkan.
Selanjutnya diterangkan:
              “Sebagian dari golongan Murji’ah berpendapat bahwa Iman itu terdiri dari dua unsur,yaitu membenarkan dengan hati,dan mengikrarkan dengan lisan.membenarkan dengan hati saja tidaklah cukup,dan mengikrarkan dengan lisan saja pun tidak cukup,tetapi harus dengan bersama kedua-duanya,supaya seseorang menjadi mukmin.Karena orang yang membenarkan dengan hati dan menyatakan kebohongannyadengan lisan,tidak dinamakan mukmin.”
              Iman adalah pengakuan tentang ke-maha Esaan Allah,dan kerasulan Muhammad SAW.,Yaitu pengakuan dengan hati.Barang siapa mengaku hal itu berdasarkan kepercayaan,maka dia adalah mukmin,apakah dia menunaikan kewajiban-kewajibannya atau tidak,dan apakah dia menjauhi dosa-dosa besar atau justru melakukannya.Saah seorang penyair mereka berkata:
            “Aku tidak berpendapat bahwa sesuatu dosa dapat mengantarkan seseorang kepada syirikselamadia tetap bertauhid kepad Tuhan.”
              Adapun mengenai orang yang lalai dalam menunaikan kewajiban-kewajiban,atau dia melakukan dosa-dosa besar,maka sebagian dari tokoh-tokoh Murji’ah berpendapat:tiadalah mungkin menentukan hukum bagi orang itu didunia ini:Hal itu haruslah ditangguhkan(diserahkan saja)kepada Tuhan untuk menentukannya dihari kiamat.Dari sini timbulnya istilah “Murji’ah”,yaituberasal dari kata “irja” yang berarti “menagguhkan”.
Diterangkan oleh asy-Syahrastani bahwa:
            “Kaum Yunusiyah yaitu pengikut Yunus ibnu’Aun an Numairi berpendapat bahwa “iman” itu adalah mengenali Allah SWT.,dan menundukkan diri kepada-nya,serta meninggalkan rasa takabur terhadap-nya,dan mencintai-nya dengan sepenuh hati.apabila sifat-sifat itu telah terkumpul pada diri seorang,maka dia adalah mukmin.adapun sifat-sifat lainnya,seperti “taat”misalnya,bukanlah termasuk iman,dan orang yang meninggalkan ketaatan tidak akan disiksa karenanya,asal saja imannya itu benar-benar murni dan keyakinannya itu betul-betul benar.”
              Dari paham inilah timbulnya istilah “Murji’ah”,yang diambil dari kata “arja”,yang berarti:”memberikan harapan untuk mendapatkan kemaafan”Dan berdasarkan pada itu pulalah mereka berkata bahwa”perbuatan maksiat itu tidaklah merusakkan iman,sebagaimana ketaatan tiada pula bermanfaat jika disertai oleh kekafiran.Apabila seseorang meninggal dalam kepercayaan tauhid,maka dosa dan kejahatan nya tidak memberikan mudarat terhadapnya.
           “ Di terangkan oleh Asy-Syarastani bahwa:”(Kaum Yunusiyah)beranggapan bahwa iblis itu mengenal ke-Esaan Alllah.Hanya saja dia kufur karena kesombongannya berdasarkn QS.Al-Baqaarah,34:”Dia(iblis)membangkang dan bersikap sombong dan dia termasuk orang-orang kafir”.Dikatakan,barang siapa pada hatinya terdapat rasa tunduk kepada Allah,cinta kepada-nya secara tulus dan yakin dan tidak mennentang-nya dalam kemaksiatan,sekalipun muncul darinya perbuatan maksiat maka tidak berbahaya terhadap keyakinnan dan keikhlasan dan kecintaan kepada Allah,bukan karena amal dan ketaatannya”
Gassan al-kufi,tokoh Murji’ah beranggapan:
.....”Iman adalah mengenal Allah dan Rasul-nya,serta mengakui apa-apa yang telah diturunkan Allah,dan yang dibawa oleh rasul-nya,karenanya,iman itu tidak dapat bertambah atau berkurang”
          Pendapat ini bertentangan dengan pendapat ahli-ahli hadis,sebab mereka ini berpendapat bahwa iman itu dapat bertambah dan berkurang lantaran bertambah atau berkurangnya ketaatan.Allah SWT berfirma:
#sŒÎ)u   ôMuÎ=è? öNÍköŽn=tã ¼çmçG»tƒ#uäöNåkøEyŠ#y $YZ»yJƒÎ) 4
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-nya,maka ayat-ayat itu menambah iman mereka.(QS.Al-Anfal[8]:2)
        Apa-apa yang dapat bertambah tentu dapat pula berkurang.Dan Rasulullah SAW.pernah ditanya:Dapatkah iman itu bertambah dan berkurang?Beliau menjawab:Ya,iman itu dapay bertambah,sehingga menyebabkan orang yang beriman itu dimasukkan kedalam surga,dan ia juga dapat berkurang,sehingga menyebabkan orang dimasukkan ke dalam neraka.
         Golongan-golongan lain berpendapat bahwa iman itu terdiri dari tiga unsur,yaitu membenarkan dengan hati,mengikrarkan dengan lisan,dan beramal dengan anggota badan.Sekalipun iman menurut bahsa itu berarti membenarkan dengan hati,tetapi dalam syariat itu ada hal-hal yang berubah dari arti menurut bahasa,yang mempunyai pengertian itu tersendiri dalam istilah.Seperti shalat:
Shalat menurut bahasa adalah doa,dan menurut syaragambarantentang ucapan dan perbuatan dimulai dengan tekbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu.
Firman Allah SWT.:
y7Ï9ºxx.uröNä3»oYù=yèy_Zp¨Bé& $VÜyur (#qçRqà6tGÏj9 uä!#ypkà­ n?tãĨ$¨Y9$# tbqä3tƒur ãAqߧ9$# öNä3øn=tæ #YÎgx©3$tBur $oYù=yèy_ s's#ö7É)ø9$# ÓÉL©9$#|MZä. !$pköŽn=tæžwÎ)zNn=÷èuZÏ9`tB ßìÎ6®KtƒtAqߧ9$#`£JÏB Ü=Î=s)Ztƒ 4n?tã Ïmøt7É)tã4bÎ)ur ôMtR%x.¸ouŽÎ7s3s9 žwÎ)n?tã tûïÏ%©!$# yydª!$#3$tBur tb%x. ª!$#yìÅÒãÏ9 öNä3oY»yJƒÎ) 4žcÎ)©!$#Ĩ$¨Y9$$Î/Ô$râäts9 ÒOŠÏm§ ÇÊÍÌÈ
Dan demikian (pula) kami Telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.(QS.Al-Baqarah[2]:143)
               umat Islam dijadikan umat yang adil dan pilihan, Karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat.
            Lafal iman dalam ayat tersebut,yang dimaksud adalah shalatnya kaum muslimin menghadap kearah Baitul Maqdis,sebelum ada perintah menghadap ke Masjidil Haram,seperti diterangkan
ôs% 3ttR |==s)s? y7Îgô_ur Îû Ïä!$yJ¡¡9$#(y7¨YuŠÏj9uqãYn=sù \'s#ö7Ï% $yg9|Êös?4ÉeAuqsùy7ygô_ur tôÜx© ÏÉfó¡yJø9$# ÏQ#tysø9$# 4ß]øŠymur $tB óOçFZä. (#q9uqsù öNä3ydqã_ãr ¼çntôÜx© 3 ¨bÎ)ur tûïÏ%©!$# (#qè?ré&|=»tGÅ3ø9$# tbqßJn=÷èus9çm¯Rr& ,ysø9$#`ÏB öNÎgÎn/§ 3$tBur ª!$#@@Ïÿ»tóÎ/ $£Jtãtbqè=yJ÷ètƒ ÇÊÍÍÈ
Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit[96], Maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.(QS.Al-Baqarah[2]:144)

          maksudnya ialah nabi Muhammad s.a.w. sering melihat ke langit mendoa dan menunggu-nunggu Turunnya wahyu yang memerintahkan beliau menghadap ke Baitullah.
          Seandainya iman itu cukup hanya dengan hati,maka banyak orang-orang Yahudi dan Nasrani tergolong mukmin.Sebab mereka mengetahui Nabi Muhammad SAW>,sebagaimana nenek moyang mereka juga mengetahuinya,diperoleh keterangan dari kitab-kitab Taurat dan injil.
           Golongan Murjiah bertentangan dengan golongan Mutazilah dan Khawarij.Diterangkan oleh Amin sebagai berikut:
Golongan-golongan Mutazilah dan Khawarij sangat menentang golongan Murjiahtentang pengertian iman.Karena kedua golongan tersebut mensyaratkan imandenga melaksanakan taat kepada Allah,menjauhi hal-hal yang maksiat,dan mereka menjadikan amal perbuatan sebagian daripada iman.Golongan Khawarij menganggap kafir oraang yang melakukan dosa besar,dan golongan Mutazilah menganggapnya berada dalam suatu posisi diantara dua posisi,tidak mukmin dan tidak juga kafir,sedangkangolongan Murjiah berpendapat bahwa orang yang berdosa besar itu tetap mukmin.Sebab dia membenarkan dengan hatinya,dikatakanfasik karena melakukan dosa besar.Bahkan diantara mereka sendiri ada yang mengatakan bahwa tidak betul mengatakan orang yang berdosa besar itu fasiq secara mutlak,tetapi dikatakan fasiq dalam hal demikian.
         Masalah iman ini menimbulkan beberapa masalah.Seperti apakahiman itu dan bertambah atau tidak.Karena golongan Murjiah berpendapat bahwa iman itu membenarkan dalam hati saja atau tidak membenarkan dengan hati dan mengikrarkan dengan lisan,maka kebanyakan mereka mengatakan beriman itu tidak bertambah dan tidak berkurang.Sebab membenarkan dengan hati itu tidak diucapkan,dan tidak mengikrarkan dengan lisan itu adakalanya benar atau tidak.Maka iman itu tidak bisa bertambah atau berkurang.
          Adapun pihak-pihak yang berpendirian bahwa amal perbuatan itu termasuk kedalam pengertian iman,sedangkan amal perbuatan itu bisa banyak dan sedikit,maka iman itu dapat bertambah atau berkurang.Berdasarkan ayat:
# #sŒÎ)ur !$tB ôMs9ÌRé& ×ouqßOßg÷YÏJsù `¨B ãAqà)tƒöNà6ƒr& çmø?yŠ#y ÿ¾ÍnÉ»yd $YZ»yJƒÎ) 4 $¨Br'sù šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uäöNßgø?yŠ#tsù$YZ»yJƒÎ) óOèdur tbrãÏ±ö;tGó¡o ÇÊËÍÈ
Dan apabila diturunkan suatu surat, Maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" adapun orang-orang yang beriman, Maka surat Ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.(QS.At-Taubah[9]:124)
Sebagai ahli hadis mengatakan:
Iman ialah mengetahui dengan hati,mengikrarkan dengan lisan,dan beramal dengan anggota badan.Iman bisa bertambah sebab taat,dan berkurang sebab maksiat.
Tentang orang yang berdosa,ada beberapa pendapat:
1.      Golongan Mutazilah dan Khawarij berpendapat bahwa:orang yang berdosa besar itu kekal di neraka,tidak akan dikeluarkan selama-lamanya,berdasarkan ayat:
ÆtBurÄÈ÷ètƒ ©!$# ¼ã&s!qßuur £yètGtƒur¼çnyŠrßãnã&ù#Åzôãƒ#·$tR #V$Î#»yz$ygÏù ¼ã&s!ur ÑU#xtã ÑúüÎgB ÇÊÍÈ
Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.(QS.Al-Nisa[4]:14)
`tBurö@çFø)tƒ $YYÏB÷sãB #YÏdJyètGB ¼çnät!#tyfsùÞO¨Yygy_ #V$Î#»yz $pkŽÏù |=ÅÒxîurª!$#Ïmøn=tã ¼çmuZyès9ur £tãr&ur ¼çms9 $¹/#xtã $VJŠÏàtã ÇÒÌÈ
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.(QS.Al-Nisa[4]:93)
Golongan Murjiah mentawilkan kedua ayat tersebut:
a.       Ayat pertama;bahwa orang yang bermaksiat kepada Allah SWT.dan Rasul-Nya itu tetap mukmin,tidak melampaui had-had-Nya,tetapi hanya sebagian saja.Orang yang melampaui atau melanggar semua had-had-Nya,itu dinamakan orang kafir.
b.      Ayat kedua;Bahwa yang dimaksud membunuh(manusia) dalamayat tersebut ialahorang kafir.
Golongan Murjiah ada yang berpendirian bahwa orang yang berdosabesar itu tidak kekal dalam neraka.Sesungguhnya Allah SWT. tidak akan mengingkari janji pahala,sedangkan janji ancaman-nya boleh jadi tidak dipenuhi.Sebab pahala adalah anugrah-nya,dan siksaan adalah keadilan-nya.Tidak melaksanakan ancaman-nya,bukanlah suatu kekurangan.Dalam hal ini golongan Mutazilah berpendirian sebaliknya,yaitu Allah SWT. wajib melaksanakan balasan pahala dan siksaan-nya.
Beberapa paham Murjiah memengaruhi ahlus sunnah,seperti diterangkan:
Dan kepercayaan-kepercayaan murjiah telah banyak yang masuk kedalam Ahli Sunnah,seperti pendapat tentang tidak kekalnya orang mukmin yang maksiat didalam neraka,dan pendapat tentang kebolehan mengingkari ancaman siksa bukan janji pahala dan sebagainya.
Sebenarnya pendirian-pendirian golongan Murjiah yang lunak tentang iman,tidak ekstrem seperti golongan-golongan Mutazilah dan Khawarij,dan bersifat irja,menangguhkan ketentuan hukum orang yang berdosa besar,maka diketahui bahwa pada waktu itu banyak penguasa yang berbuat maksiat dosa,karenanya pendapat-pendapat goongan Murjiah tersebut bertendensi politis.
Diterangkan dalam syair sebagai berikut:
·         Ya Tuhan telah banyak benar dosaku.maka sungguh ketahui bahwa ampunan-Mu adalah sangat agung.
·         Seandainya tidak mengharapkan kepada-mu kecuali orang yang berbuat baik,kepada siapa berlindung dan mengadu orang yang berdosa.
·         Aku memohon kepada-Mu ya Tuhan dengan rendah diri sebagai yang engkau perintahkan,apabila Engkau tolak tangan permintaanku,maka siapa lagi yang memberi belas kasih?
·         Bagiku tidak ada perantara kepada-Mu melainkan harapan dan keindahan ampunan-Mu.Kemudian aku tetap sebagai muslim.
Golongan Murjiah ini mula-mula timbul diDamaskus,pada akhir abad pertama hijriah.Dinamakan Murjiah karena golongan ini menunda atau mengembalikan tentang hukum orang mukmin yang berdosa besar dan belum bertaubat sampai matinya,orang itu belum dapat dihukum sekarang.Ketentuan persoalannya ditunda atau dikembalikan kepada Allah SWT. hari akhir nanti.
3.Kritik
Kelompok kami setuju dengan pendapat golongan Murjiah yang mengembalikan semuanya kepada Allah SWT.,karena Segala sesuatu yang ada pada alam semesta milik Allah SWT.,dan akan kembali pada-Nya.
4.Saran
Kami menghimbau kepada teman-teman untuk mencari lebih luas tentang aliran Murji’ah yang belum bisa kami bahas pada makalah kami ini. Demikian sajian makalah ini mudah-mudahan apa yang kami uraikan pada makalah ini bisa memberi manfaat bagi kami dan teman-teman.






 

Cloap Program AffiliasiSalju Shop - Kupon Diskon Ekslusif

Tidak ada komentar:

follow me in

adv



From: http://www.nusaresearch.net/public/recommend/recommend

clik me

yours comment here