RINGKASAN ILMU PEND. ISLAM

TENTANG :

1.         ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN ISLAM

            A.        NATIVISME

            B.        EMPIRISME

            C.        KOMVERGENSI

2.         TEORI-TEORI PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

3.         FAKTOR-FAKTOR DALAM PENDIDIKAN ISLAM

            A.        FAKTOR PENDIDIK

            B.        FAKTOR PESERTA DIDIK

            C.        FAKTOR TUJUAN

            D.        ALAT, METODE, MEDIA, DLL.

4.         TEORI-TEORI PENGEMBANGAN METODE DALAM PENDIDIKAN ISLAM

            A.        SUMBER-SUMBER METODE DALAM PENDIDIKAN ISLAM

            B.        METODE-METODE DALAM PENDIDIKAN ISLAM

5.         WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM

PEMBAHASAN

1.    ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN ISLAM

            Adapun aliran-aliran dalam pendidikan islam, diantaranya adalah :

A.        Alira Nativisme

Aliran ini diplopori oleh filosof jerman yaitu “schopen hauer (1788-1880)”, aliran ini berpendapat bahwa pendidikan itu dipengaruhi oleh bakat/bawaan yang sudah dimiliki oleh anak didik itu sendiri, dan Pendidikan anak yang tidak sesuai dengan bakat yang dibawa tidak akan berguna bagi perkembangan anak itu sendiri.

B.        Aliran Empirisme

            Aliran ini dipelopori oleh seorang filosof inggris, yaitu “jhon lock ( 1632-1704 )”, yang dimana torinya dikenal dengan nama teori tabula rasa ( meja lilin), yang mmenyebutkan bahwa anak yang lahir seperti kertas putih yang bersih, kertas itu akan mempunyai corak dan tulisan yang digoreskan oleh lingkungan, jadi menurut aliran ini, yang berperan penting dalam pendidikan anak adalah lingkungan saja.

C.        Aliran Naturalisme

            Aliran ini diplopori oleh filosof prancis, yaitu “J.J.Rousseau (1712-1778)”, dimana aliran ini berpendapat bahwa anak yang sudah lahir dengan potensi yang dia miliki akan dipengaruhi perkembangannya oleh lingkungan, jadi inti dari pandangan aliran ini adalah, bahwa factor yang dapat mempengaruhi hasil pendidikan adalah potensi dan lingkungan.

Dalam aliran Naturalisme memiliki tiga prinsip tentang proses pembelajaran dintaranya adalah :

a.         Anak didik belajar melalui pengalamannya sendiri. Kemudian terjadi interaksi antara pengalaman dengan kemampuan pertumbuhan dan perkembangan didalam dirinya secara alami.

b.         Pendidik hanya menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Pendidik berperan sebagai fasilitator atau narasumber yang menyediakan lingkungan yang mampu mendorong keberanian anak didik ke arah pandangan yang positif dan tanggap terhadap kebutuhan untuk memperoleh bimbingan dan sugesti dari pendidik. Tanggung jawab belajar terletak pada diri anak didik sendiri.

c.         Program pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan minat dan bakat  dengan menyediakan lingkungan belajar yang berorientasi kepada pola  belajar anak didik. Anak didik secara bebas diberi kesempatan untuk menciptakan lingkungan belajarnya sendiri sesuai dengan minat dan perhatiannya.

Dengan demikian, aliran Naturalisme menitikberatkan pada strategi pembelajaran yang bersifat paedosentris; artinya, faktor kemampuan individu anak didik menjadi pusat kegiatan proses belajar-mengajar.

2.    TEORI-TORI PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

A.        Pengertian Teori

Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.

B.        Pengertian kurikulum

kurikulum dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, bahwa : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran  untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

C.        Landasan teori kurikulum

Landasan-landasan tersebut yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial budaya, dan landasan perkembangan ilmu dan teknologi.

a.         Landasan Filosofis

Pendidikan berintikan interaksi antar manusia, antara pendidik dan terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam interaksi tersebut terlibat isi yang diinteraksikan serta proses bagaimana interaksi tersebut berlangsung. Hal ini memerlukan pengkajian mendasar yang bersifat filosofis.

b.         Landasan Psikologis

Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan antara peserta didik dengan yang lainnya, manusia memiliki kondisi psikologis yang lebih tinggi tarafnya dan kompleks dibandingkan dengan makhluk lainnya, sehingga manusia menjadi lebih maju, lebih banyak memiliki kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan, dibandingkan dengan binatang

c.         Landasan Sosial Budaya

Konsep pendidikan bersifat universal, akan tetapi pelaksananaan pendidikan disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat. Maka setiap lingkungan memiliki sistem sosial budaya yang berbeda. Sistem sosial budaya mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat, antar anggota dan lembaga, dan antar lembaga dengan lembaga.

d.         Landasan Perkembangan Ilmu dan Teknologi

Perkembangan ilmu dan teknologi tiap waktu megalami perubahan dan perkembangan. Pengembangan suatu ilmu pengetahuan tidak hanya ditujukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri, melainkan juga diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada bidang-bidang kehidupan atau ilmu yang lainnya.

3.    FAKTOR-FAKTOR DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Dalam melaksanakan pendidikan agama, perlu diperhatikan adanya faktor-faktor pendidikan yang ikut menentukan keberhasilan pendidikan agama itu sendiri, yatu :

A.        Faktor Pendidik

Disini seorang pendidik harus memperhatikan kondisi peserta didiknya agar  bisa menentukan metode pendidikan yang tepat, bisa mengelola lingkungan belajar, dan bisa melakukan evaluasi, untuk membantu keberhasilan peserta didik.

B.        Faktor Peserta Didik

            Peserta didik sebagai subjek pendidikan, menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Jika menginginkan keberhasilan meraih ilmu harus memenuhi enam syarat sebagaimana dalam syair ;

الالاتنال العلم إلابستة,سأنبيك عن مجموعهاببيان

ذكاء وحرص وا صطبار وبلغة وإرشاد أستاذ وطول زمان

1.         Cerdas                                             4.             mempunyai Bekal

2.         Bersungguh-sungguh                      5.             Mengikuti Petunjuk Guru (Ustadz)

3.         Sabar                                               6.             Lama Waktunya

C.        Faktor Tujuan

            Adapun tujuan-tujuan pendidikan adalah sebagai berikut :

a.         Menurut Dr.Zakiah Daradjat,dkk. Tujuan pendidikan ialah sesuatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau usaha pendidikan. Bila Pendidikan itu berbentuk pendidikan formal, tujuan pendidikan itu harus tergambar dalam suatu kurikulum

b.         Tujuan Pendidikan Nasional. Adalah merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh seluruh bangsa indonesia, dan merupakan rumusan daripada kwalifikasi terbentuknya suatu warga negara yang dicita-citakan bersama.

            Dan ada pun inti dari kedua tujuan di atas adalah, pendidikan itu bertujuan untuk membentuk manusia yang bisa bersaing dan bisa bertahan hidup, atu bisa juga disebut insan kamil.

D.        Alat, Metode, Media, Dll.

            Adapun factor-faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan selain yang sudah di sebutkan di atas yaitu, alat, media, metode, lingkungan, dll. Dari semua factor ini, seorang guru dituntut untuk menguasai kondisi peserta didik agar bisa menerapkan metode dan alat-alat yang akan bisa membantu jalannya pendidikan tersebut, dan lingkungan yang bisa dibagi dalam tiga bagian yaitu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dimana semuanya ini bisa berpengaruh untuk peserta didik dimana pun dia lebih dominan untuk berintraksi, maka lingkungan itulah yang lebih banyak pengaruhnya bagi peserta didik itu sendiri.

4.    TEORI-TEORI PENGEMBANGAN METODE DALAM PENDIDIKAN ISLAM

A.        Sumber-Sumber Metode Dalam Pendidikan Islam

            Kalau kita berbicara tentang sumber-sumber metode dalam pendidikan islam, tentu kita akan membicarakan tentang al-quran dan hadist, karna keduanya ini adalah sumber utama dari pendidikan islam, dan untuk mendalaminya kita perlu mengungkapkan implikasi-implikasi metode kependidikan dalam al-qur’an, di antaranya adalah :

1.         gaya bahasa dan ungkapan yang terdapat dalam al-qur’an

            Di dalam al-qur’an kita dapat menemukan nilai-nilai metode yang mempunyai corak dan ragam yang sesuai dengan tempat dan waktu serta sasaran yang dihadapi

2.         dalam memberikan perintah dan larangan

            Allah senantiasa memberikan beban kepada setiap hambanya sesuai kadarnya masing-msing, oleh karna itu al-qur’an sangat diakui dalam pembidangan ilmu, keterampilan serta kekaryaan, jabatan, dan pekerjaan, dll.

B.        Metode-Metode Dalam Pendidikan Islam

            Adapun metode-metode yang dianggap penting dalam pendidikan islam, antara lain :

1.         metode dialog qur’ani

            Yaitu al-quran telah memberikan metode yang snagat tepat dalm sebuah pendidikan, salah satunya yaitu, metode diskusi

2.         metode kis-soh qr’ani

            Metode ini adalah suatu metode yang yang menggandalkan bahsa, baik lisan maupun tulisan dengan menyampaikan pesan dari sumber-sumber sejarah islam, yakni al-qur’an dan hadist, dll.

5.    WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Ada pun wewenang dan tanggung jawab dalam pendidikan islam, yaitu, sebagaimana yang tertera dalam SK MENPAN NO. 118/1996 bab 1, pasal 1, yang menyatakan bahwa pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang secara penuh. Adapun wewnangdan tanggung jawab dalam pendidikan islam adalah :

1.         memilih dan menentukan metode yang akan di terapkan

2.         meningkatkan kinerja guru

3.         menentukan dan mengusulkan program pembinaan

4.         terlaksananya kegiatan, dll.

{ والله سبحانه وتعالى اعلم }