Counter

Followers

Sabtu, 06 Juli 2013

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM



PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terbentuk dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan melaksanakan fungsinya tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila salah satu komponen pembentuk tidak berfungsi, maka proses pendidikandalam mencapai tujuan pendidikan akan sulit tercapai.

Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Begitu pula halnya dalam  pendidikan Islam yang merupakan suatu proses, memerlukan suatu perencanaan yang matang dan dapat mengantarkan proses tersebut pada tujuan yang diharapkan. Antara tujuan dan program pendidikan Islam itu sendiri harus ada kesesuaian. Tujuan yang hendak dicapai harus tergambar dalam program yang tertuang dalam kurikulum, bahkan program itulah yang mencerminkan arah dan tujuan yang diinginkan dalam proses pendidikan Islam.


















PEMBAHASAN

1.        Pengertian Teori

Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.

Tiga hal yang perlu diperhatikan jika kita ingin mengenal lebih lanjut tentang teori adalah:
1.         Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas.
2.         Teori menjelaskan hubungan antar variable sehingga pandangan yang sistematik dari fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat jelas
3.         Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variable yang saling berhubungan.

Berikut ini adalah definisi dan pengertian teori menurut beberapa ahli:
1.         Jonathan H. Turner
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi
2.         Littlejohn & Karen Foss
teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena
3.         Kerlinger
teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.
4.         Nazir
teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian.

2.       Teori-Teori Kurikulum

             Ada pun teori-teori kurikulum yang bisa kita temukan adalah:
a.       Teori Kurikulum Utilitarian
Kata “utilitarian” secara kasar dapat dimaknai dalam dua arti yang berbeda tetapi terkait, yaitu “bermanfaat” dan “kondusif bagi kebahagiaan umat manusia”.
Kurikulum ini dimasukkan sebagai mata pelajaran berdasarkan keyakinan bahwa mata pelajaran tersebut bermanfaat bagi anak didik.
b.      Teori Kurikulum Untuk Rasionalitas
Adalah isi pendidikan yang dipilih dan ditetapkan untuk menghasilkan pemikiran yang rasional. Kurikulum macam itu telah ada sejak zaman Plato dalam bukunya yang berjudul The Republic (Moore, 1982: 57-59). Dalam buku tersebut kurikulum dirancang untuk menghasilkan manusia yang mampu memahami bentuk – bentuk realitas (kenyataan hidup) yang berada di balik penampilan dunia keseharian. Yang termasuk dalam kurikulum itu antara lain matematika.
c.       Kurikulum warisan
Inti dari pendidikan adalah mengantarkan anak – anak ke dalam tradisi public yang ada melalui pengetahuan. Tradisi publik ini dapat dipandang sebagai salah satu warisan, suatu tingkat kehidupan dalam hal mana semua anggota ras manusia mempunyai suatu kepentingan. Tradisi itu adalah kebudayaan, dan kebudayaan terdiri atas intelektual, estetika, moral dan prestasi material manusia dalam sejarahnya yang panjang. Matematika dan ilmu pengetahuan alam merupakan bagian dari warisan ini, demikian pula dengan music dan lukisan., serta arsitektur, demikian pula dengan moralitas dan pandangan religious.

3.    Manfaat Teori

          Adapun manfaat teori kurikulum adalah sebagai berikut:
1.    Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar,
2.    Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran,
3.    Memandu guru untuk mengelola kelas,
4.    Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil belajar siswa yang telah dicapai,
5.    Membantu proses belajar lebih efektif, efisien dan produktif,
6.     Membantu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa sehingga dapat
7.    mencapai hasil prestasi yang maksimal.

4.    Pengertian Kurikulum


Kata “kurikulum” berasal dari bahasa Yunani yang semula digunakan dalam bidang olah raga, yaitu curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari kata curir, artinya pelari-dan curere, artinya tempat berpacu.  Curriculum  yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Jadi, kurikulum dalam pendidikan diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh/diselesaikan anak didikuntuk memperoleh ijazah. Dalam bahasa Arab istilah “kurikulum” diartikan dengan manhaj, yakni jalan yang terang, atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada bidang kehidupannya
kurikulum dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, bahwa : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran  untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Secara terminologi, para ahli pendidikan telah banyak mendefinisikan kurikulum, antara lain:
d.      M. Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan, Nampaknya pengertian ini terlihat sederhana dan lebih menitikberatkan pada materi/ bahan pelajaran semata.
e.       Zakiah Daradjat memandang kurikulum sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Pengertian kurikulum ini nampaknya lebih luas dari yang awal, karena di sini kurikulum tidak hanya dipandang dalam artian materi pelajaran, namun juga mencakup seluruh program di dalam kegiatan pendidikan.

f.       Dr. Addamardasyi Sarhan dan Dr. Munir Kamil dalam Al-Syaibani,[5] bahwa kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olah raga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolong untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.


efinisi tentang kurikulum yang dikemukakan para ahli tersebut menekankan bahwa kurikulum merupakan sejumlah materi pelajaran atau isi pelajaran, sejumlah pengalaman belajar, dan sejumlah program perencanaan pendidikan yang harus dicapai oleh peserta didik dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tertentu.
5.    landasan perkembangan kurikulum
Landasan-landasan tersebut yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial budaya, dan landasan perkembangan ilmu dan teknologi.[12]
a.  Landasan Filosofis
Pendidikan berintikan interaksi antar manusia, antara pendidik dan terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam interaksi tersebut terlibat isi yang diinteraksikan serta proses bagaimana interaksi tersebut berlangsung. Hal ini memerlukan pengkajian mendasar yang bersifat filosofis. 

b.  Landasan Psikologis

Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antar individu manusia yaitu antara peserta didik dengan pendidik dan antara peserta didik dengan yang lainnya. Manusia  berbeda dengan makluk lainnya karena kondisi psikologisnya. Manusia memiliki kondisi psikologis yang lebih tinggi tarafnya dan kompleks dibandingkan dengan makhluk lainnya, sehingga manusia menjadi lebih maju, lebih banyak memiliki kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan, dibandingkan dengan binatang.

Kondisi psikologis merupakan karakteristik psiko-fisik seseorang sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk prilaku dalam interaksi dengan lingkungannya. Perilaku-perilaku tersebut merupakan manifestasi dari ciri-ciri kehidupannya, baik yang tampak maupaun yang tidak Nampak, perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor.[13]

c.  Landasan Sosial Budaya

Konsep pendidikan bersifat universal, akan tetapi pelaksananaan pendidikan disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat. Maka setiap lingkungan memiliki sistem sosial budaya yang berbeda. Sistem sosial budaya mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat, antar anggota dan lembaga, dan antar lembaga dengan lembaga.

d.  Landasan Perkembangan Ilmu dan Teknologi

Perkembangan ilmu dan teknologi tiap waktu megalami perubahan dan perkembangan. Pengembangan suatu ilmu pengetahuan tidak hanya ditujukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri, melainkan juga diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada bidang-bidang kehidupan atau ilmu yang lainnya.


6.    Macam-Macam Kurikulum
Ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya, kita mengenal beberapa istilah kurikulum sebagai berikut:
a.     Kurikulum ideal
yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan yang tertuang di dalam dokumen kurikulum.
b.    Kurikulum aktual
yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal. Kurikulum dan pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk kepada bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang. Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut secara bertahap dalam belajar mengajar.
c.     Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)
yaitu segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum faktual. Segala sesuatu itu bisa berupa pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu sendiri. Kebiasaan guru datang tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai contoh, akan menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh kepada pembentukan kepribadian peserta didik.
Berdasarkan struktur dan materi mata pelajaran yang diajarkan, kita dapat membedakan: 
a.    Kurikulum terpisah-pisah (separated curriculum)
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain, seakan-akan ada batas pemisah antara mata pelajaran satu dengan yang lain, juga antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Beberapa hal positif dari separated curriculum ini adalah : Bahan pelajaran disajikan secara sistematis dan logis dapat dilaksanakan untuk mewariskan nilai-nilai budaya terdahulu.
b.    Kurikulum terpadu (integrated curriculum)
Dalam kurikulum terpadu atau terintergrasi, batas-batas diantara mata pelajaran sudah tidak terlihat sama sekali, karena semua mata pelajaran sudah dirumuskan dalam bentuk masalah atau unit. Ciri-ciri kurikulum terintegrasi ini antara lain : Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi, berdasarkan psikologi belajar gestalt dan organismik, berdasarkan landasan sosiologis dan sosiokultural, berdasarkan kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan atau pertumbuhan siswa.
Berdasarkan pengembangnya dan penggunaannya, kurikulum dapat dibedakan menjadi:
a.     Kurikulum nasional (national curriculum)
yakni kurikulum yang disusun oleh tim pengembang tingkat nasional dan digunakan secara nasional.
b.    Kurikulum negara bagian (state curriculum)
yakni kurikulum yang disusun oleh masing-masing negara bagian, misalnya di masing-masing negara bagian di Amerika Serikat.

c.     Kurikulum sekolah (school curriculum)
yakni kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan sekolah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah lahir dari keinginan untuk melakukan diferensiasi dalam kurikulum.
7.    Mamfaat Kurikulum
Adapun manfaat kurikulum adalah:
1.    Manfaat kurikulum bagi sekolah
a.  Kurikulum dijadikan sebagai alat untuk mencapai suatu tujuanpendidikan, baik itu dalam tujuan nasional, institusional, kurikuler, maupun dalam tujuan instruksional. Dengan adanya suatu kurikulum maka tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah tertentu dapat tercapai.
b.  Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan (KTSP).
c.  Memberi peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan (KTSP).
2.    Manfaat kurikulum bagi Siswa itu sendiri
     Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu persiapan bagi anak didik diharapkan mendapatkan sejumlah pengalaman baru yang di kemudian hari dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak,agar dapat memenuhi bekal hidupnya nanti.
3.    Manfaat bagi guru
a.  Kurikulum sebagai pedoman bagi guru dalam merancang, malaksanakan, dan menilai    kegiatan pembelajaran.
b.  Membantu guru untuk memperbaiki situasi belajar.
c.  Membantu guru menunjang situasi belajar ke arah yang lebih baik.
d.  Membantu guru dalam mengadakan evaluasi kemajuan kegiatan belajar mengajar.
e.  Memberikan pengertian dan pemahaman yang baik bagi guru untuk menjalankan tugas sebagai pengajar yang baik di kelas.





KESIMPULAN

Pengembangan kurikulum merupakan kegiatan menghasilkan kurikulum, proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik, dan atau kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan kurikulum.

Proses pengembangan kurikulum perlu memperhatikan landasan-landasan atau dasar-dasar pengembangan kurikulum yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial budaya,  dan landasan perkembangan ilmu dan teknologi, dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yaitu, relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis/efisiensi, dan efektivitas.

Pengembangan kurikulum dapat dilakukan melalui pendekatan subjek akademis, humanistis, teknologis, dan rekonstruksi sosial. Pendekatan ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masayarakat dan tuntutan perkembangan zaman.














DAFTAR PUSTAKA

Daradjat, Zakiah. et al. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Anonimous. 2003. Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar Grafika.

Daradjat, Zakiah. et al. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Amien, Miska Muhammad. 1983. Epistemologi Islam, Pengantar Filsafat Pengetahuan Islam. Jakarta: UI Press. 

Arifin, H.M. 2000.  Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.


Tidak ada komentar:

follow me in

adv



From: http://www.nusaresearch.net/public/recommend/recommend

clik me

yours comment here